
Kemenag Sleman News (MIN 1 Sleman) Sleman, 23 Oktober 2025 — Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Sleman menggelar Wisuda Tahfidz Terintegrasi Tahun 2025 sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional. Kegiatan ini berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Bapak H. Nadhif, S.Ag., M.Si, serta sejumlah pejabat dan tokoh pendidikan madrasah di lingkungan Kemenag Sleman.
Dalam sambutannya, Bapak H. Nadhif menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan wisuda tahfidz yang sekaligus menjadi momentum Hari Santri Nasional.
“Terima kasih atas sinergitas dan kolaborasi seluruh pihak dalam kegiatan ini. Hari Santri tahun ini menjadi istimewa karena hadirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, yang menegaskan legalitas pesantren di Indonesia. Selain itu, Presiden juga telah menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren. Di Sleman sendiri, insyaAllah sebentar lagi akan hadir Peraturan Daerah tentang Pesantren,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa tantangan berikutnya adalah bagaimana UU dan Perda Pesantren dapat diimplementasikan secara nyata di tengah masyarakat.
“Kita perlu mengawal agar para santri mampu menerapkan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sosial,” tambahnya.
Lebih lanjut, beliau juga menyinggung program Sleman Religi, di mana seluruh madrasah berkomitmen agar para lulusannya mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan menjadikan masjid sebagai pusat pembentukan karakter.
“Nilai karakter tidak hanya dibangun di ruang kelas, tapi juga di masyarakat. Jika anak-anak madrasah menghidupkan masjid, maka kelak mereka akan tumbuh menjadi pemimpin yang amanah,” tutur beliau.
Sementara itu, dalam sambutan berikutnya, Bapak H. Sidik Pramono, S.Ag., M.Si. menegaskan pentingnya adab dan akhlak bagi para penghafal Al-Qur’an.
“Adab itu di atas ilmu. Al-Qur’an harus mampu membentuk generasi berakhlakul karimah. Anak-anak penghafal Al-Qur’an akan memberikan mahkota kepada orang tuanya di yaumil akhir,” ungkapnya.
Beliau juga menekankan bahwa program tahfidz di madrasah perlu terus dikawal dengan baik, selaras dengan delapan program prioritas Kementerian Agama, salah satunya Moderasi Beragama, demi membentuk generasi yang moderat dan cinta NKRI.
“NKRI adalah harga mati. Hafidz dan hafidzah dari madrasah diharapkan menjadi generasi Qurani yang mencintai negeri,” tegasnya.
Sebanyak 19 siswa mengikuti prosesi wisuda tahfidz tahun ini. Mereka telah menyelesaikan ujian hafalan 1 hingga 2 juz, sebagian besar dari Juz 30 dan Juz 29.
Beberapa di antaranya adalah:
- Mikhaelo Naufal Hidayat – 1 juz, Yogyakarta
- Azril Husein Alfariq – 1 juz, Sleman
- Aqila Fajra Nur Azizah – 1 juz, Sleman
- Adinda Nur Aisyah – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Radja Al Baasil Utama – 1 juz, Sleman
- Naufal Ar Razzaq Putra Agusni – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Rona Nur Shanum Anindya – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Qismiyya Alya Qatrunnada – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Az Zahra Azalea Syahviana – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Muhammad Haris Atha Hidayat – 1 juz (Juz 30), Kebumen
- Faishal Ahmad – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Aiko Dzakiyyah Kirana – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Kanzha Damara Nata Putri – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Najwa Dzakira Aftani – 1 juz (Juz 30), Yogyakarta
- Khanza Labibah Az-Zahra – 2 juz (Juz 29–30), Yogyakarta
- Chika Aulia Putri Susanto – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Finna Azkiya Nur Kamila – 1 juz (Juz 30), Sleman
- Wahyu Timur Ardiyanto – 1 juz (Juz 30), Yogyakarta
- Aisha Sofia Salsabila Nugraha – 1 juz (Juz 30), Sleman
Kepala MIN 1 Sleman, Ibu Ummu Aiman, M.Pd.I menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan para siswa dan dukungan para orang tua serta guru pembimbing tahfidz.
“Semoga anak-anak ini menjadi generasi Qurani yang mencintai ilmu, berakhlak mulia, dan mampu membawa cahaya Al-Qur’an dalam kehidupan bermasyarakat,” ucapnya.
Acara ditutup dengan doa dan foto bersama, menandai semangat bersama untuk terus menghidupkan tradisi cinta Al-Qur’an di lingkungan madrasah dan masyarakat. (ADP)


Komentar Terbaru